Laporan : Roni
CIMAHI-[KPJabar] – Terkendala biaya perawatan dan administrasi jaminan kesehatan Kartu Indonesia Sehat (KIS) seorang bayi baru lahir terpaksa harus tertahan di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Cibabat Kota Cimahi.
Alasan penahanan bayi tersebut karena orangtuanya tidak bisa menunjukan kartu BPJS KIS anak yang diminta RSUD Cibabat.
Menurut HS orang tua dari bayi menyebutkan kejadian ini bermula saat istrinya mengeluhkan perutnya kontraksi dan pecah ketuban sehingga ia membawanya ke RS Cibabat untuk proses kelahiran anak ke 3 nya.
“Saat itu saya langsung membawa istrinya ke RSUD Cibabat. Saat tiba pihak RS langsung menerima dengan baik dan langsung dilakukan pemeriksaan. Saat proses persalinan secara normal, dirinya melihat para dokter dan perawat menangani istrinya dengan baik, hingga anaknya lahir dengan selamat.” ungkapnya, Rabu (03/2/21)
Kemudian HS menambahkan bahwa istrinya melahirkan seorang bayi berjenis kelamin laki-laki pada Minggu 31 Januari 2021 pukul 17.10 Wib. Setelah proses persalinan HH ibu bayi, sudah bisa keluar RSUD karena terdaftar sebagai pemegang kartu jaminan sosial BPJS Kis.
Namun dibalik kebahagiannya, HS merasa kecewa dan bingung karena pihak rumah sakit mengeluarkan Kebijakan harus mengurus kartu jaminan KIS anak. Jika tidak, dirinya dan istri harus membayar lunas biaya perawatan sebesar Rp 1.8 juta.
“Istri saya terpaksa meninggalkan bayi di RS karena harus mencari biaya perawatan bayi sebesar Rp 1,8 juta. Sementara istri saya mengira anak juga bisa masuk kedalam jaminan BPJS Kis. Sementara kondisi saya saat itu sedang sakit di rumah,” terang HS, Selasa (02/02/21).
HS menambahkan sebagai jalan tengah, akhirnya pihak RSUD hanya bisa mengurangi 20% dari total tagihan. Itupun harus menyertakan SKTM. Mestinya, dalam kondisi pandemi persyaratan bisa lebih dipermudah.
“Saya paham jika pihak RS mempunyai kewajiban melengkapi administrasi untuk klaim ke pihak BPJS. Tapi saya pun bertanya, apakah pihak RS juga akan menjamin keselamatan bayi kami jika berlama-lama di RS. Apalagi kondisi RS ini salah satu rujukan pasien Covid,” Keluhnya.
Sedangkan pihak RSUD Sampai berita ini diterbitkan belum memberikan klaifikasi terkait informasi ini.(RM)