Laporan : Gelar Adi, Editor : Roni Mulyana
Bandung- [KPJabar] : Pemkot Bandung telah menyusun skema dalam menghadapi pembelajaran tatap muka yang rencananya akan dimulai pada awal 2021 nanti. Skema ini tetap dirancang meski kabar mengenai kepastian sekolah tatap muka masih simpang siur.
“Skema untuk pembelajaran tatap muka di tengah pandemi harus kami siapkan secara ketat dan matang. Setelah skema ini disusun, harus ada keputusan untuk melaksanakannya”, kata Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bandung Ahmad Taufan Hidayat pada acara Bandung Menjawab di Auditorium Rosada, Balai Kota Bandung, Senin (30/11/2020).
Menurutnya, setidaknya ada enam hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan untuk pembelajaran tatap muka di tengah pandemi ini. Misalnya kesiapan sekolah dalam menerapkan protocol kesehatan.
“Salah satunya kesiapan sekolah dalam menyediakan sarana untuk protokol kesehatan, seperti wastafel dengan sabun, hand sanitizer, juga diharapkan ada layanan kesehatan”, kata Ahmad.
Ia juga menuturkan, jumlah siswa yang hadir setidaknya 50% dari total jumlah siswa dalam satu kelas,
“Jam masuk sekolah diatur. Penempatan meja di kelas juga harus ada jarak minimal 1,5 meter, lalu dipersiapkan juga jalur untuk khusus masuk dan keluar”, ujarnya.
Siswa di setiap sekolah didata agar terlihat apakah ada penyakit bawaan atau tidak. Bila ada penyakit bawaan maka jangan dipaksakan untuk ikut belajar tatap muka.
Yang lebih penting lagi, tambah Ahmad, penerapan sekolah tatap muka ini berdasarkan atas izin orang tua murid dan dilaksanakan di sekolah yang berada pada zona hijau Covid-19.
“Setelah semua siap, sekolah harus meminta persetujuan kepada komite sekolah. Semua itu harus dipenuhi, agar memberikan rasa tenang kepada para orang tua,” imbuh Taufan. (GA)