• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Rabu, Januari 27, 2021
Portal Berita Kabar Publik
  • Home
  • Nasional
  • Berita Foto
  • Politik
  • Opini
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Sport
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Berita Foto
  • Politik
  • Opini
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Sport
No Result
View All Result
Portal Berita Kabar Publik
No Result
View All Result

Fenomena Adiksi Internet Dan Media Sosial Pada Generasi X, Y, Dan Z Di Indonesia

by Roni Mulyana
Desember 29, 2020
0
Ilustrasi Generasi X Y Z

Foto : Ilustrasi Fenomena Adiksi Internet/Istimewa

0
SHARES
89
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Penulis : Budhi Irawan, Agung Nugroho Jati, Nur Andini, Wakhyu Dwiono, Satia Zaputra, Dimitri Mahayana

[KPJabar] – Teknologi Internet adalah  salah  satu  produk  kemajuan tenologi komunikasi data dan informasi  yang  sudah menjadi menjadi  kebutuhan utama  dan  gaya  hidup  umat manusia  sejak  beberapa dekade terakhir didunia termasuk didalamnya adalahdi Indonesia. Tanpa disadari, teknologi internet telah mengubah pola kerja, gaya hidup, kebiasaan, kehidupan sosial, sistem ekonomi dan budaya manusia. Sebagian besar aspek kehidupan manusia sudah dapat dilakukan melalui teknologi ini seperti interaksi sosial, komunikasi, pendidikan, perdagangan, kesehatan, hiburan, perbankan, dan lain sebagainya.

 

Mengacu kepada informasi dari Digital 2020 yang dilansir dari We are Social dan Hootsuite, Indonesia menjadi salah satu negara dengan populasi pengguna internet terbesar di dunia yaitu sekitar 175 juta orang. Rata-rata di Indonesia, kegiatan mengakses internet per hari sekitar 7 jam 59 menit dan hal ini menempatkan Indonesia menduduki peringkat delapan dunia dengan waktu akses terlama. Untuk penggunaan media sosial, Indonesia mengakses medsos per hari sekitar Indonesia  rata-rata sekitar 3 jam 59 menit dan kondisi inipun menempatkan Indonesia menduduki peringkat lima dunia dengan waktu akses terlama. Selain itu, penetrasi media sosial Indonesia sudah mencapai 59 persen atau lebih dari separuh populasi pengguna internet di Indonesia. Dan media sosial terpopuler di Indonesia adalah youtube kemudian dilanjutkan oleh Whatapps, Facebook, Instagram dan Twitter.

BacaJuga

2021, Tahun Tanpa Hoaxs

Ingin Jadi Donor Plasma Konvalesen, PMI Kota Bandung Jelaskan Syarat-Syaratnya

 

Aspek objektif dari lingkungan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku manusia. Pada aspek objektif ini terdapat faktor teknologi yang mana pengaruhnya terhadap perilaku manusia sudah sering menjadi pembicaraan. Alvin Tofler menyebutkan tiga gelombang peradaban manusia akibat perubahan teknologi yaitu lingkungan teknologis (technosphere), pola-pola penyebaran informasi (infosphere) dan suasana kejiwaan (psychosphere). Pola-pola penyebaran informasi (infosphere) inilah yang mempengaruhi suasana kejiwaan (psychosphere) masyarakat.

 

Adiksi internet belum dikenal sebagai gangguan medis secara global. Ivan Goldberg dan Kimberly Young menemukan kesamaan pada diagnosis adiksi berjudi dan orang yang diduga mengalami adiksi internet, seperti halnya kemiripan adiksi berjudi dengan adiksi napza. Oleh karena itu ciri adiksi napza dapat diterapkan pada penderita adiksi internet. Ciri tersebut antara lain:

1. Salience

Salience terjadi ketika seseorang sudah tidak dapat mengendalikan diri untuk meminum alkohol atau mengonsumsi sabu-sabu. Dalam situasi apapun seseorang ini hanya memikirkan alkohol atau sabu-sabu. Kuss dan Griffiths (2015) menjadikan salience sebagai hal yang membedakan antara seseorang yang mengalami adiksi internet dengan pengguna internet.

2. Tolerance

Toleransi pada internet terjadi sebagai cara seseorang untuk melarikan diri dari persoalan. Semakin tinggi seseorang mendapat apresiasi dari internet, semakin lama waktu yang digunakan untuk menggunakan internet.

3. Mood modification

Mood modification merupakan salah satu cara untuk mengubah perasaan dari duka menjadi suka. Seseorang yang mengalami permasalahan mungkin akan menjadikan internet sebagai cara untuk mengubah rasa duka menjadi suka. Pelarian kepada internet mungkin dinilai lebih baik daripada pelarian kepada tindakan kekerasan, alkohol maupun berjudi tetapi pelarian kepada internet ini merupakan tindakan mengubah perasaan dari duka menjadi suka yang tidak berfungsi.

4. Loss of control

Loss of control merupakan ketidakmampuan seseorang mengendalikan perilaku. Adanya adiksi internet dapat menyebabkan seseorang kehilangan kontrol yang dapat menyebabkan berkembangnya akibat-akibat psikososial yang negatif dan depresi yang berkelanjutan pada lingkungan sekolah, pekerjaan maupun sosial lainnya.

5. Withdrawal

Withdrawal merupakan perasaan tidak enak ketika zat adiktif atau kegiatan yang menyebabkan adiksi dihentikan secara tiba-tiba. Berdasarkan penelitian Kuss dan Griffiths, apabila penderita adiksi internet dihentikan aktivitas penggunaan internetnya secara tiba-tiba, seseorang tersebut akan mengalami gejala psikologis dan fisiologis yang mirip dengan penderita adiksi napza seperti menggigil, mual, panas badan, apati, kehilangan minat untuk berkegiatan, sakit perut dan masalah gastrointestinal lainnya.

6. Denial and concealment

Seseorang yang mengalami adiksi terkadang menyadari bahwa telah banyak masalah yang tertumpuk akibat adiksinya namun seseorang ini berusaha menyembunyikan bahkan mencari pembenaran atas tindakannya tersebut. Hal ini dapat terjadi pada penderita adiksi internet.

7. Relapse

Relapse merupakan kambuhnya adiksi yang diderita seseorang. Relapse merupakan karakteristik utama adiksi internet.

 

Adiksi internet dan media sosial adalah Kecanduan atau ketergantungan secara fisik dan mental terhadap internet dan media sosial  dengan ciri memiliki kepedulian yang berlebihan pada penggunaan pada teknologi ini dan dorongan yang tidak terkendali untuk menggunakannya serta mencurahkan banyak waktu sehingga mengganggu bidang kehidupan lainnya. Penelitian tentang adiksi internet pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Kimberly Young pada tahun 1996 yang memberikan definisi terhadap adiksi internet dan mengeluarkan instrument assement yaitu Internet Addiction Test (IAT). Dampak  dari adiksi ini tidak bisa dianggap sepele, karena akan mempengaruhi kualitas kehidupan seseorang baik fisik maupun emosional. Contoh dari gejala fisik dari dampak adiksi ini diantaranya : sakit punggung, sakit kepala, Insomnia, nutrisi buruk, kebersihan pribadi buruk, sakit leher, mata kering dan masalah penglihatan lainnya. Sedangkan untuk gejala emosional diantaranya : depresi, ketidakjujuran, perasaan bersalah, kegelisahan, perasaan euforia saat menggunakan komputer atau gadget, ketidakmampuan memprioritaskan jadwal, mengisolasi diri, lemah pertahanan diri, menghindari pekerjaan, agitasi, perubahan suasana hati, takut, larut dalam kesendirian, kebosanan dengan tugas rutin dan sering menunda pekerjaan.

Pada awal kuartal ke-empat tahun 2020 telah dilakukan survey adiksi oleh mahasiswa Program Doktor STEI Institut Teknologi Bandung menggunakan metode survey adiksi internet kepada sejumlah responden yang tersebar di Indonesia berbasis instrument  IAT dengan tujuan untuk mengetahui seberapa banyak responden khususnya generasi X (usia 35-59 tahun), Y (usia 25-38 tahun), dan Z (usia 5-24 tahun) yang diduga mengalami adiksi internet  dan media sosiial.

 

Pada studi tersebut dilakukan survey terhadap 2014 orang responden secara umum dan difilter khusus generasi X,Y Z sebanyak 1986 responden dengan parameter yang bervariasi seperti sebaran usia dari anak-anak hingga manula, jenis pekerjaan, latar belakang pendidikan, sudah berapa lamakah memakai gadget, hingga durasi pengaksesan media sosial perhari dan lain-lain. Kemudian semua parameter tersebut dianalisa dengan menggunakan metode chi square untuk menghitung korelasinya terhadap adiksi internet maupun media sosial  berdasarkan instrument  IAT.

 

Berdasar kepada pengolahan hasil survey yang sudah dilakukan, perkiraan fenomena adiksi internet dan media sosial dialami oleh Generasi X, Y, dan Z adalah memiliki persentase masing-masing sebesar 24,39%-26,95% dan 19,32%-21,36%. Semakin muda generasi di Indonesia, semakin besar persentase pada generasi tersebut mengalami adiksi internet dan media sosial. Pada Generasi X dan Y, persentase laki-laki yang mengalami adiksi internet dan media sosial lebih besar dari persentase perempuan yang mengalami adiksi internet dan media sosial dan sebaliknya pada Generasi Z, persentase perempuan yang mengalami adiksi internet dan media sosial lebih besar dari persentase laki-laki yang mengalami adiksi internet dan media sosial. Kemudian, waktu yang dihabiskan oleh generasi X, Y, dan Z untuk melakukan akses media sosial lebih lama dibandingkan waktu untuk melakukan akses website lainnya dan media sosial yang diakses dalam waktu paling lama adalah WhatsApp (WA). Selain itu, dari hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kelompok generasi dan tingkat adiksi berupa mild, moderate, dan severe.

 

Fenomena adiksi internet dan media sosial pada Generasi X, Y, dan Z di Indonesia itu adalah riil dan sains (bukan pseudo sains), karena pengukuran yang diterapkan menggunakan metode ilmiah. Hasil pengujian reliabilitas dan validitas dari instrumen survey juga mendukung bahwa pengukuran adiksi ini riil dan sains. Selain itu adanya hubungan antara kelompok generasi dengan tingkat adiksi Internet dan media sosial yang menggunakan analisa Chi-Square juga mendukung bahwa pengukuran inipun menunjukan bahwa adiksi ini riil dan sains. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adiksi internet dan media sosial ini termasuk kedalam sains karena bersifat logis, empiris, dan dapat diuji.

 

Teori falsifikasi yang dikemukan oleh Karl Popper sangat terbuka untuk dilakukan pada instrumen pengukuran adiksi internet dan media sosial. Beberapa peneliti menyatakan bahwa kehadiran teknologi di tengah masyarakat dapat membentuk suatu budaya baru dan terjadi ketergantungan terhadap teknologi tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan Chi-Square pada penelitian ini menunjukkan bahwa antara kelompok generasi  dan adiksi pada internet dan media sosial memiliki hubungan yang kuat. Hal itu menunjukan bahwa kegiatan penelitian pada bidang ini memberikan kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan dalam kajian teori ketergantungan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa seseorang yang memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap internet dan media sosial bisa melakukan hal-hal diluar akal sehat danberprilaku buruk.

 

Dengan melihat kondisi seperti ini maka mau tidak mau harus segera ditangani, karena adiksi dan penggunaan berlebihan untuk hal apapun tidak baik. Karena itu ada beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan yaitu:  pergunakan internet dan media sosial sebijak mungkin dan peran keluarga khususnya orang tua membimbing anaknya agar penggunaan internet dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan selalu melakukan pengawasan.

 

Ada beberapa saran dari penulis untuk pihak-pihak terkait diantaranya adalah pihak pemerintah dapat menyediakan klinik adiksi di setiap Rumah Sakit (RS) atau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) pada tingkat kabupaten atau kota dan Perlu dibentuknya badan atau satuan khusus guna menanggulangi dampak adiksi internet dan media sosial ini. Selain itu untuk para pengambil kebijakan dibidang pendidikan diharapkan untuk merumuskan formula agar dapat semaksimal mungkin mencegah dan menghindari tingkat adiksi internet dan media sosial yang semakin memburuk serta perlu adanya desain kurikulum khusus yang berjenjang guna mengurangi interaksi siswa dengan gadget dan internet secara berlebihan dalam menyelesaikan tugas dan pembelajaran di sekolah.

Tags: Fenomena InternetGenerasi MilinealTeknologi InternetTelkom University
Previous Post

PERINGATI HARI IBU 2020, YSKC BAGIKAN PAKET SEMBAKO & MASKER KEPADA IBU-IBU TERDAMPAK COVID-19

Next Post

Masa Pandemi Covid-19, Kejahatan Konvensional Turun, Kejahatan Narkoba Naik

Related Posts

Hadi Purnama Dosen Prodi DPR Tel-U & Koordinator Mafindo Bandung
Bandung Raya

2021, Tahun Tanpa Hoaxs

by Roni Mulyana
Januari 23, 2021
0

Penulis : Hadi Purnama Setiap pergantian tahun akan selalu ditunggu...

Read more
Suasana Donor Darah

Ingin Jadi Donor Plasma Konvalesen, PMI Kota Bandung Jelaskan Syarat-Syaratnya

Januari 21, 2021
Walikota bandung Oded Danial

Walikota Bandung Mang Oded Harapkan Penyintas Covid-19 Menjadi Donor Plasma Darah

Januari 21, 2021
Ariel Noah Vaksin Covid-19

Jadi 10 Orang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19, Ariel Noah : Tidak Ada Efek Samping

Januari 14, 2021
HARI PERTAMA PPKM, POLRESTA BANDUNG LAKSANAKAN OPERASI YUSTISI DAN HIMBAU 4M

HARI PERTAMA PPKM, POLRESTA BANDUNG LAKSANAKAN OPERASI YUSTISI DAN HIMBAU 4M

Januari 11, 2021
Next Post
Masa Pandemi Covid-19, Kejahatan Konvensional Turun, Kejahatan Narkoba Naik

Masa Pandemi Covid-19, Kejahatan Konvensional Turun, Kejahatan Narkoba Naik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Jabar Juara 2 Kasus Penyelewengan Dana Bansos Covid-19

Jabar Juara 2 Kasus Penyelewengan Dana Bansos Covid-19

Agustus 1, 2020
Buruh Leuwitex Desak Ajay dan DPRD Cimahi Panggil Pengusaha

Buruh Leuwitex Desak Ajay dan DPRD Cimahi Panggil Pengusaha

Juli 25, 2020
Menuju Koalisi Parpol Pilkada Cimahi ?

Menuju Koalisi Parpol Pilkada Cimahi ?

Juli 29, 2020
Wali Kota sampai Ketua RT Terduga Penyelewengan Dana Bansos Covid-19

Wali Kota sampai Ketua RT Terduga Penyelewengan Dana Bansos Covid-19

Agustus 2, 2020
Pelaku Usaha Kecil Bakal dapat Bantuan 2,4 Juta, tanpa Agunan dan Bunga

Pelaku Usaha Kecil Bakal dapat Bantuan 2,4 Juta, tanpa Agunan dan Bunga

Juli 31, 2020
Hoax Jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJ 182

HOAX VIDEO PESAWAT SRIWIJAYA AIR YANG JATUH DI KEP. SERIBU

Januari 10, 2021
Waste To Food, Konsep Baru Pemkot Bandung Atasi Sampah

Waste To Food, Konsep Baru Pemkot Bandung Atasi Sampah

2
Hadi Purnama Dosen Prodi DPR Tel-U & Koordinator Mafindo Bandung

2021, Tahun Tanpa Hoaxs

0
Bawaslu: Pandemi Covid-19, Kampanye via Media Siber Efektif

Bawaslu: Pandemi Covid-19, Kampanye via Media Siber Efektif

0
Tarif Listrik Naik, ini Penjelasan PLN Jabar

Tarif Listrik Naik, ini Penjelasan PLN Jabar

0
Dua Orang Pemalsu SIM dan Surat Penting Dibekuk Polda Jabar

Dua Orang Pemalsu SIM dan Surat Penting Dibekuk Polda Jabar

0
Pencuri Peralatan Tower Seluler Ditangkap Polisi

Pencuri Peralatan Tower Seluler Ditangkap Polisi

0
Hadi Purnama Dosen Prodi DPR Tel-U & Koordinator Mafindo Bandung

2021, Tahun Tanpa Hoaxs

Januari 23, 2021
Suasana Donor Darah

Ingin Jadi Donor Plasma Konvalesen, PMI Kota Bandung Jelaskan Syarat-Syaratnya

Januari 21, 2021
Walikota bandung Oded Danial

Walikota Bandung Mang Oded Harapkan Penyintas Covid-19 Menjadi Donor Plasma Darah

Januari 21, 2021
SAMBUT HPN 2021, MALAM INI PWI UMUMKAN PEMENANG ANUGERAH ADINEGORO 2020

SAMBUT HPN 2021, MALAM INI PWI UMUMKAN PEMENANG ANUGERAH ADINEGORO 2020

Januari 20, 2021
JMSI Pusat

Ketum JMSI Harapkan Wartawan Jadi Kelompok Penerima Vaksin Covid-19

Januari 19, 2021
Teguh Santosa

Joe Biden Diharapkan Lanjutkan Pembicaraan Damai dengan Korea Utara

Januari 19, 2021

BERITA TERBARU

Hadi Purnama Dosen Prodi DPR Tel-U & Koordinator Mafindo Bandung

2021, Tahun Tanpa Hoaxs

Januari 23, 2021
Suasana Donor Darah

Ingin Jadi Donor Plasma Konvalesen, PMI Kota Bandung Jelaskan Syarat-Syaratnya

Januari 21, 2021
Walikota bandung Oded Danial

Walikota Bandung Mang Oded Harapkan Penyintas Covid-19 Menjadi Donor Plasma Darah

Januari 21, 2021
SAMBUT HPN 2021, MALAM INI PWI UMUMKAN PEMENANG ANUGERAH ADINEGORO 2020

SAMBUT HPN 2021, MALAM INI PWI UMUMKAN PEMENANG ANUGERAH ADINEGORO 2020

Januari 20, 2021
JMSI Pusat

Ketum JMSI Harapkan Wartawan Jadi Kelompok Penerima Vaksin Covid-19

Januari 19, 2021
Teguh Santosa

Joe Biden Diharapkan Lanjutkan Pembicaraan Damai dengan Korea Utara

Januari 19, 2021
KABARPUBLIK | ULAS TUNTAS TANPA BATAS

Kabarpublik.id adalah portal berita terbaru yang menyajikan berita dan peristiwa terkini seputar provinsi Jabar dan Nasional.

Follow Us

Kategori Populer

  • Advertorial
  • Bandung Raya
  • Berita Foto
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • JABAR
  • Jakarta
  • JMSI
  • Kabupaten Bandung
  • Kabupaten Bandung Barat
  • Kabupaten Bogor
  • Kabupaten Ciamis
  • Kabupaten Garut
  • Kabupaten Indramayu
  • Kabupaten Karawang
  • Kabupaten Kuningan
  • Kabupaten Majalengka
  • Kabupaten Pangandaran
  • Kabupaten Purwakarta
  • Kabupaten Subang
  • Kabupaten Sumedang
  • Kabupaten Tasikmalaya
  • Kota Bandung
  • Kota Banjar
  • Kota Bogor
  • Kota Cimahi
  • Kota Cirebon
  • Kota Sukabumi
  • KP-Jabar
  • Nasional
  • Opini
  • Pendidikan
  • Pilkada Serentak 2020
  • Politik
  • Ragam
  • Sport
  • UMKM

Berita Terbaru

Hadi Purnama Dosen Prodi DPR Tel-U & Koordinator Mafindo Bandung

2021, Tahun Tanpa Hoaxs

Januari 23, 2021
Suasana Donor Darah

Ingin Jadi Donor Plasma Konvalesen, PMI Kota Bandung Jelaskan Syarat-Syaratnya

Januari 21, 2021
  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

Copyright © 2020 Portal Berita jabar.kabarpublik.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Berita Foto
  • Politik
  • Opini
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Sport

Copyright © 2020 Portal Berita jabar.kabarpublik.id