LAPORAN : Gelar Aldi
KAB Bandung [KPJabar] : Sejumlah warga Masyarakat Desa Sadu, Kecamatan Soreang melakukan aksi protes terhadap aktivitas galian C di Gunung Batu Cimenteng. Aksi ini merupakan aksi penolakan terhadap tambang galian tersebut.
Salah seorang warga Desa Sadu, Mulya (40) menyatakan, aktivitas galian tersebut mengganggu masyarakat sekitar. Sebab, tanah dari hasil galian itu berjatuhan sehingga membuat lingkungan kotor dan dapat menimbulkan kecelakaan bagi pengendara kendaraan.
“Keinginannya, setiap ada galian ditutup aja. Tanahnya berjatuhan di depan rumah, si pengendara motor juga pada jatuh,” katanya, Rabu (16/12/12).
Aktivitas galian C ini sudah berlangsung cukup lama. Kata Mulya, sudah hampir lima tahun. Padahal kegiatan tersebut bisa membuat lingkungan menjadi rusak. Dirinya mengaku sudah melaporkan hal ini kepada aparat pemerintah dan aparat keamanan setempat.
Ada enam titik galian. Dengan unjuk rasa, Mulya bersama warga lainnya berhasil menemui penanggung jawab dari salah satu titik galian. Kata Mulya, mereka siap untuk bertanggung jawab jika ada kejadian yang diakibatkan oleh aktivitas galian.
“Kan yang punyanya enam titik, jadi yang satunya siap, yang limanya belum ada kepastiaanya. Dia bilangnya siap bertanggung jawab kalau ada apa-apa,” pungkas Mulya.
Menurut pantauan, setelah melakukan unjuk rasa di lokasi Galian C, puluhan massa tersebut langsung melakukan kerjabakti untuk melakukan pembersihan jalan dari ceceran tanah akibat Galian C tersebut.